Puisi Conie Sema
Artefak Sunyi Pesta Malam itu
: Nurhadi Rangkuti
bunga api menyembur dari punggung rumah
malam itu kampung seperti geliat kota dalam
potret perempuan di kerlip purnama selalu
setia sebagai penyaksi para penyangga malam
kau tinggalkan musim bertabur kilau cahaya
pita aurora di langit bau amis daging terbakar
pesta-pesta di jantung kota dan sajak harapan
seketika mati dalam kerumunan massa
teronggok bersama rapal-rapal menuju pulang
: jalan raya bersorak. halaman koran bergambar
dongeng keledai di hutan basah. hantu banyu
dalam esai. kemudi perahu. ranting rumah rakit
manik cincin gelang liontin cawan tembikar
lumpang batu. dan sisa waktu kedatanganmu
di sini kita tetap melukis ruang lama berlari-lari
di bawah cahaya lampu. kota macet. ibu terlelap
di mal. anak-anak di pojok timezone. terompet
di kampung yang menyasar ke halte-halte kota
: prosesi itu berlangsung hingga subuh
pada koridor angin jalan sepi ruang taferil
membingkai ritus-ritus sebuah kampung tua
dimana luka terperam dalam buku kenangan
pada kisah arkeologi malam redup legam
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar