Jumat, 25 Desember 2020

Mata yang Hilang dari Halaman Bukumu

Puisi Conie Sema

tak ada sore membawa cerita untuk dibaca. aspal jalan pucat. mata itu

kau biarkan tergeletak di lembar bukumu. menara-menara kota terus 

bergerak. berlari. melambai pada silam yang kapan. sebelum pagi

sebelum cahaya menusuk celah rumah. pintu terbuka. berpikir. kapan kau 

tiba di bibir jendela. merangkai bunga di dada gadis kehilangan kamar tidur

menitipkan lelaki ke pucuk malam. kita bersama. di musim menyajikan 

pesta penuh kebebasan. berdiskusi berhari-hari. melepas lekat waktu. merayuku

berharap mata-mata itu tiba di halaman terakhir bukumu

 

pagi berikutnya: kemana mata itu pergi?

langit berhimpit. sulur waktu. pintu kota

shelter di bahu jalan semua terus menua

pos-pos tak lagi menjaga angin

pagi berikutnya:

Tuhan, siapa kekasih baruku itu? setiap senja

kau kirim ke tepi pantai sepanjang lautan

 

2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar