MEANDER
by Conie Sema
Kecupan sungai masih terasa
Seusai malam memeluk hujan
Kabut putih di ujung dermaga
Angin menyisir pucuk pandan di rawa
Kau berjalan di lembah tanah basah
Cagak rumah membisu di pinggir sungai
Udara lembab dan butir embun
Menggigilkan tubuhmu pagi itu
Pagi begitu dingin saat beranjak pergi
Melewati belokan sungai
Melintasi tikungan arus air
di sela bebatuan
Pagi begitu dingin, perahu kau kayuh
Menembus pandang kabut tipis
Menghapus lirik masa yang hilang
Musim, meninggalkan kenangan
Ku selalu dan selalu
menunggumu di situ
melambaikan tangan dari jendela
kau balas senyuman
membekas dalam oh di hati
(lyric song for spirit of srivijaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar